Selasa, 17 Oktober 2017

Wiro Sableng #150 : Misteri Pedang Naga Merah

Wiro Sableng #150 : Misteri Pedang Naga Merah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : DADU SETAN

JUMENA prajurit Kadipaten Losari yang tengah tertidur pulas tak jauh dari pintu gerbang timur, tenggelam dalam mimpi aneh. Dalam mimpi dia melihat dua orang lelaki berkepala sangat besar mendaki keluar dari sebuah jurang yang mengepulkan kabut kelabu. Lelaki pertama seorang kakek bungkuk bertongkat kayu dan bercaping hijau, menaiki jurang sambil memegang lengan lelaki muda di belakangnya. Padahal lelaki muda inilah yang seharusnya menuntun si kakek naik ke atas jurang. Setiap dia menarik nafas panjang, caping hijau di atas kepala si kakek naik ke atas sampai satu jengkal lalu turun lagi. Waktu caping naik ke atas kelihatan kepala si kakek yang luar biasa besar.
Kabut tipis sesaat lenyap. Sekilas dalam mimpinya Jumena melihat wajah orang di belakang kakek bercaping. Prajurit ini tersentak dari mimpi dan terbangun duduk. Mukanya keringatan padahal saat itu dia berada di udara terbuka dan malam hari pula. Dia mengenali wajah itu. Tapi mengapa kepalanya berubah besar?

"Ini kali kedua aku mengimpikan Raden Rayi Jantra dan kakek bercaping itu. Berkepala sangat besar, kelua
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #150 : Misteri Pedang Naga Merah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 15 Oktober 2017

Warung Makan

Warung Makan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang Kakek dan Nenek turun dari sebuah bus antar kota di sebuah terminal. Mereka telah menempuh perjalanan dari perjalanan wisatanya di luar negeri. Setelah turun dari pesawat, Kakek dan Nenek tersebut lalu menumpang bus yang telah mereka naiki ini.

Mereka memang berencana untuk langsung menuju kota dimana anak dan cucunya tinggal. Kakek dan Nenek tersebut ingin membagikan oleh-oleh yang mereka dapat dari liburan panjang di masa tuanya.

Dengan membawa barang bawaannya, mereka lalu berjalan menuju sebuah warung makan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan.

Kakek dan Nenek itu duduk bersandar di kursi kosong di warung. “Uuhh, sampai juga akhirnya..” Kakek itu menghela nafas. “Empat jam di dalam bus membuat kaki tuaku ini terasa kaku.”

Warung makan itu lumayan besar, dengan jumlah kursi sekitar 30-an buah. Terlihat para pelayannya hiruk pikuk membersihkan meja-meja. Warung itu memang cukup ramai, sekitar tiga per empat jumlah kursinya telah terisi oleh orang-orang yang menikmati makan siangnya. Kakek dan Nenek itu dengan sabar menunggu pelayan menghampiri untuk menanyakan apa pesanannya.

Setelah lebih dari 20 menit, ternyata tak ada satu pelayan pun yang menghampiri mereka. Para pelayan selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri-sendiri. Kakek itu lalu memberanikan diri untuk memanggil salah satu pel
... baca selengkapnya di Warung Makan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1