Kamis, 16 Februari 2017

SedekAH membawa berkAH untuk semuanyAH?. AH? AH? AH

SedekAH membawa berkAH untuk semuanyAH?. AH? AH? AH Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di sore hari, langit tampak biru. Susana terasa teduh dan sejuk. Gw berjalan di sore hari menapaki trotoar Kota Bandung yang memiliki 2 fungsi sekaligus, tempat pejalan kaki dan tempat pedagang berjualan. Ketika itu gw bermaksud pergi menuju warung internet. Tujuan gw ke sana Cuma ingin memastikan apakah ujian saringan yang baru saja gw lewati minggu lalu lulus atau tidak? Akhirnya setelah gw cek, Syukurlah gw lulus.

Seketika itu juga gw berteriak…

Gw : “GW LULUS MAS?!”

Mas operator WARNET : “Lulus audisi miss waria 2006? Perwakilan Bandung ya mas? Selamat ya.”

Gw : “Wuaah?! Terserah mas deh. Yang penting saya hepi?! Cihuy?!”

***

Cerita ini bermula ketika…

Di tahun 2006 (tahun yang penuh warna buat hidup gw), gw ngerasa beruntung karena impian gw buat meneruskan sekolah ke jenjang perkuliahan bisa benar-benar terjadi. Sebelumnya sempat terbesit dalam otak gw bahwa sehabis lulus SMA tuh mendingan langsung kerja aja (entah kerja apaan, yang penting gw pun
... baca selengkapnya di SedekAH membawa berkAH untuk semuanyAH?. AH? AH? AH Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 14 Februari 2017

Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok

Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK

"Anak gadis...Mulai saat ini namamu Puti Bungo Sekuntum. Julukanmu Ramo-Ramo Giok Ngarai Sianok atau Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok."Gadis Cina bernama Chia Swie Kim yang cantik itu tersenyum."Terima kasih Datuk........." Ketika ChiaSwie Kim hendak menyambung ucapannya datuk Marajo Sati memberi isyarat seraya berbisik. Ada manusia jahil mendekam di luar sana. Agaknya sudah sejak tadi dia mencuri dengar pembicaraan kita. Anak gadis, lekas ubah ujudmu menjadi kupu-kupu giok!" Dengan cepat Chia Swie Kim merubah diri menjadi kupu-kupu batu giok berwarna hijau kebiruan. Datuk Marajo Sati ambil kupu-kupu batu giok itu lalu meletakannya di dalam sebuah lekukan di dinding goa sebelah kiri.



SENJA itu angin dari arah laut bertiup lebih kencang dari biasanya. Daun-daun pohon kelapa mengeluarkan suara gemerisik berkepanjangan.

Di pondok kayu kediamannya di satu lereng bukit Sutan Panduko Alam yang baru saja menyelesaikan shalat Magrib tengah berzikir khidmat ketika hidungnya mencium bau angin yang mengandung garam. Orang tua ini letakkan tasbih batu hitam di atas pangkuan, memandang ke arah pintu pondok yang tertutup sambil meng
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #166 : Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1